Wednesday, April 22, 2009

Perencanaan Program Pengajaran Bahasa Arab

Pengantar
Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah ataupun di kampus bersifat formal, disengaja, direncanakan, dengan bimbingan guru, dosen dan pendidik lainnya. Apa yang hendak dicapai oleh siswa dituangkan dalam tujuan pembelajaran, dipersiapkan bahan apa yang harus dipelajari, dipersiapkan juga metode pembelajaran yang sesuai dengan bagaimana cara peserta didik belajar, dan melakukan evaluasi untuk mengetahui bagaimana kemajuan belajar peserta didik.
Dalam pembelajaran bahasa Asing khususnya bahasa Arab, terdapat empat kemahiran berbahasa yang memiliki tujuan dan tehnik penyajian masing-masing. Keempat kemahiran tersebut adalah kemahiran mendengar atau menyimak (maharat al istima’), kemahiran bercakap (maharat al muhadatsah), kemahiran membaca (maharat al qira’ah) dan kemahiran menulis (maharat al kitabah).
Bahasa Arab sebagai suatu mata pelajaran atau mata kuliah tentu saja membutuhkan persiapan-persiapan yang matang dan mantap. Persiapan itu telah direncanakan secara seksama oleh pendidik dengan mengacu pada kurikulum mata pelajaran atau mata kuliah. Penjelasan ini memberi gambaran bahwa kegiatan belajar yang dilaksanakan secara sengaja dipersiapka dalam bentuk perencanaan pengajaran, persiapan pengajaran ini sebagai kegiatan integral dari proses pembelajaran di sekolah ataupun dikampus.
Perncanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu,
1) Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran,
2) Perencanan pengajaran sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran, dan
3) Perencanaan pengajaran sebagai sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan problem-problem pengajaran.
Mengacu pada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan program pengajaran harus sesuaia dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut dalam kurikulum. Dalam menyusun rencana program pengajaran, komponen peserte didik perlu mendapat perhatian yang memadai.

Ringkasan Materi
1. Pengertian pengajaran bahasa Arab
Pengajaran bahasa Arab adalah suatu upaya untuk mengatur (memenej, mengendalikan) aktivitas belajar-mengajar berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran bahasa Arab untuk mensukseskan tujuan pengajaran agar tercapai lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan trategi dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian, dan dari penilaian akan dapat dimanfaatkan sebagai feedback (umpan balik) bagi perbaikan pengajaran lebih lanjut.
Pengajaran bahasa Arab mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran bahasa Arab. Dalam proses interaksi belajar mengajar bahasa Arab, pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didiknya. Kemudian metode yang diperlukan oleh pendidik bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Metode apapun bisa digunakan selama penggunaannya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Tujuan pengajaran bahasa Arab
Tujuan pengajaran bahasa Arab menentukan approach, metode, dan teknik pengajaran bahasa Arab itu. Oleh karena itu, tujuan pengajaran bahasa Arab haruslah dirumuskan sedemikian rupa agar arah yang dituju tepat mengenai sasaran. Tujuan pengajaran bahasa Arab terbagi atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum pengajaran bahasa Arab yaitu:
1. Agar siswa dapat memahami al Qur’an dan al Hadis sebagai sumber hukum islam dan ajarannya.
2. Dapat memahami dan mengerti buku-buku agama dan kebudayaan islam yang ditulis dalam bahasa Arab
3. Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab
4. Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain
5. Untuk membina ahli bahasa Arab yang benar-benar professional
Adapun tujuan khusus pengajaran bahasa Arab terbagi atas dua, yaitu:
6. Tujuan keilmuan untuk memperoleh kemahiran terbatas pada pendalaman suatu bidang studi atau menunjang keahlian atau profesi tertentu.
7. Tujuan kegunaan praktis yaitu untuk memperoleh keterampilan berkomunikasi dengan bahasa Arab baik tulisan maupun lisan, repseptif maupun produktif.
Disamping itu, tujuan pengajaran bahasa Arab juga dijabarkan lagi secara khusus sesuai dengan empat kemahiran yang terdapat dalam pengajaran bahasa Arab. Dan selanjutnya secara spesifik tujuan pengajaran bahasa Arab selalu disesuaikan dengan level atau tingkatan peserta didik.
3. Konsep pendekatan sistem dalam pengajaran bahasa Arab
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan pada hubungan sistematik antara berbagai komponen dalam pengajaran. Hubungan sistematik ini mempunyai arti bahwa komponen yang terpadu dalam suatu pengajaran sesuai dengan fungsinya saling berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu kesatuan. Dalam pengajaran bahasa Arab sebagai suatu sistem, perencanaan program pengajaran memegang peranan yang sangat penting, sebab menentukan langkah pelaksanaan pengajaran dan evaluasi.
Perencanaan program pengajaran bahasa Arab meliputi beberapa aspek:
1. Perencanaan tujuan-tujuan instruksional. Tujuan instruksional sering juga disebutkan sasaran belajar. Pembelajaran merupakan aktivitas pendidik dan peserta didik sebagai proses interaksi untuk mencapai tujuan dan sasaran pembelajaran. Karena itu, rancangan pembelajaran yang efektif terletak pada dua hal yaitu: pemilihan stimulus diskriminatif dan memberikan penguatan agar belajar lebih efektif.
2. Perencanaan materi dan bahan bahan pengajaran. Untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam penyajian bahan pembelajaran bahasa Arab maka ada beberapa tahap yang harus ditempuh yaitu, a) melakukan pemeriksaan awal, bahan pengajaran yang akan digunakan harus diperiksa terlebih dahulu, supaya pendidik mampu apakah materi tersebut dapat berguna bagi peserta didik dalam mencapai tujuan.
b) persiapan lingkungan dimanapun penyajian bahan pengajaran akan berlangsung, semua perlengkapan harus ditempatkan pada tempat yang baik dan benar. c) persiapan siswa, dari pengalaman dan penelitian dapat membuktikan bahwa apa yang dipelajari dari sesuatu sangat tergantung dari bagaimana siswa dipersiapkan untuk menerima bahan dan materi pelajaran yang disajikan, dan d) penyajian bahan pengajaran, suatu hal yang harus dipersiapkan oleh pendidik dan ia harus mampu melaksanakannya ialah, menyajikan bahan pelajaran dengan baik.
3. Perencanaan alat dan media pengajaran. Dalam membahas kedudukan media pengajaran dalam perencanaan pengajaran bahasa Arab, diperlukan pengetahuan tentang merumuskan dan menganalisis tujuan pengajaran, menetapkan prosedur, jenis dan alat penilaian. Pengetahuan tentang media pengajaran sangat berguna untuk menyusun perencanaan program pengajaran. Karena program pengajaran adalah seluruh rencana kegiatan yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan pengajaran.
Demikian pula, untuk menunjang pengajaran bahasa Arab, banyak sekolah-sekolah umum maupun pondok pesantren bahkan perguruan-perguruan tinggi menerapkan sistem pengembangan bahasa Arab yang bervariasi. Salah satu sistem pengembangan yang dipakai adalah menyiapkan media pembelajaran sebagai stimulus yang meningkatkan minat belajar peserta didik. Adanya media bahkan dapat mempercepat proses belajar mengajar karena dapat membuat pemahaman peserta didik lebih cepat pula.
John M. Lannon, sebagaimana yang dikutip oleh Azhar Arsyad,mengemukakan bahwa media pengajaran khususnya alat-alat pandang dapat menarik minat peserta didik, meningkatkan pengertian peserta didik, memberikan daya yang kuat/terpercaya, memadatkan informasi, dan memudahkan menafsirkan data.
4. Perencanaan evaluasi pengajaran. Maksud dan tujuan evaluasi adalah, menentukan hasil yang dicapai oleh peserta didik. Evaluasi hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan prilaku belajar yang telah terjadi. Evaluasi dalam pembelajaran merupakan bagian penting dalam suatu sistem instruksional. Karena itu, penilaian mendapat tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi-fungsi sebagai fungsi edukatif, fungsi institusional, fungsi diagnostic, fungsi administratif, fungsi kurikuler, dan fungsi manejemen.
Hasil penilaian harus menjadi bahan bagi kajian tentang perencanaan kegiatan-kegiatan berikutnya yang diharapkan dapat membantu proses perbaikan kekurangan para peserta didik. Juga dapat digunakan untuk mengukur kemajuan-prestasi yang telah dicapai sesuai dengan rencana kurikuler yang telah diterapkan. Jadi pendidik menunjukkan kepada para peserta didik tentang sasaran yang harus dicapai sebagaimana yang diterapkan kurikulum, bukan menekankan kekurangan-kekurangan peserta didik. Ini harus menjadi perhatian utama bila pendidik hendak menyampaikan hasil penilaian kepada pesertanya secara lisan. Penyampaian itu harus dapat mendorong atau memberi motivasi kepada para peserta didik agar belajar lebih lanjut, bukan untuk mematikan semangat belajarnya.
Dalam melakukan evaluasi terhadap pembelajaran bahasa Arab, hendaknya dilakukan secara spesifik sehingga kemampuan pesrta didik dapat diketahui secara seksama. Hal ini akan membantu pendidik mengetahui betul keunggulan-keunggulan peserta didiknya dan hal-hal lain yang tertinggal.
C. Penutup dan Saran
Pengajaran bahasa Arab adalah suatu upaya untuk mengatur (memenej, mengendalikan) aktivitas belajar-mengajar berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran bahasa Arab untuk mensukseskan tujuan pengajaran agar tercapai lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan trategi dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian, dan dari penilaian akan dapat dimanfaatkan sebagai feedback (umpan balik) bagi perbaikan pengajaran lebih lanjut.
Dalam pengajaran bahasa Arab, dituntut pelaksanaan perencanaan program pengajaran demi tercapainya pembelajaran yang efektif. Perencanaan program pengajaran terdiri atas perencanaan tujuan-tujuan instruksional, perencanaan materi dan bahan bahan pengajaran, perencanaan alat dan media pengajaran, dan perencenaan evaluasi pengajaran.
Dengan terlaksananya perencanaan program pengajaran bahasa Arab dengan baik maka diharapkan tercapainya tujuan pengajaran yang dibuat dan di standarkan oleh sekolah maupun kampus. Oleh karena itu dibutuhkan usaha keras dan maksimal oleh pendidik sehingga mereka betul-betul bisa merancang dan merencanakan pengajaran yang akan dilaksanakannya di kelas ataupun kampus.
References
Alim, Abdul Ibrahim, Al-Muwajjah al Fanny li al Mudarrisy al Lughat al Arabiyah, Cet. VI; AlQahiroh: Daar al Ma’arif, 1968

Arsyad, Azhar, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

Madkhal fi Thuruq Ta’lim al Lugat al Arabiyah Li Mudarrisi al Lugat al Arabiyah, Makassar, 1996

Effendi, Ahmad Fuad, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab; Malang: Misykat, 2004

Izzan Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Cet. II; Bandung: Humaniora , 2007

Sudijono Anas, Pengantar Evaluasi pendidikan, Cet.V; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Cet. V; Bandung; Alfabeta, 2003

Thu’aimih, Ahmad Rusydi, Al-Marji’ Fii Ta’liim al Lugat al Arabiyah li naathiqi bi al Lughat al Ukhra, Makkah: Jami’at Umm Qur’an, 1986

Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997

No comments: